Beasiswa HOME
Penerima Beasiswa SD Pandan College 2009 Setelah enam
bulan sekolah bahasa Jepang ini berdiri, dua tahun lalu, Pandan College telah
memberikan beasiswa bagi para pelajar sekolah dasar di Indonesia. Kini beasiswa
di tahun kedua kembali dikucurkan bagi empat pelajar sekolah dasar di Indonesia.
Kali ini peraihnya kebetulan dua lelaki dan dua wanita, masing-masing dari
Jakarta (dua orang), dari Bekasi dan dari Surabaya. "Dari 40
calon penerima beasiswa Pandan College (4 orang dari Bali dan 20 kota lain di
Indonesia), kami telah memutuskan untuk memberikan beasiswa tersebut kepada
empat pelajar yang memang kami anggap layak dan pantas untuk menerima beasiswa
tersebut. Jadi bukan karena kaya atau miskin," papar Richard Susilo,
Komisaris Pandan College khusus kepada pers kemarin di sini. Richard melihat
potensi mereka dengan berbagai cara baik melalui komentar dengan tulisan tangan
mereka, serta rapor bahkan wawancara
per telepon dengan para calon penerima, gHarapan kami tentu mereka dapat menjadi tunas muda bangsa yang
sangat baik di masa depan, sehingga dapat menjadi pemimpin bangsa terbaik untuk
lingkuangan swasta maupun di kalangan
pemerintahan.h Upaya
mendapatkan beasiswa bagi para pelajar sekolah dasar ini memang beraneka ragam
saat ini. Tampak sekali tidak sedikit yang mendapatkan informasi dari internet.
Ada pula yang mendapatkan informasi dari mulut ke mulut dari teman, dari
orangtuanya, dari saudara dan sebagainya. "Keadaan
saat ini sangat jauh berbeda dengan masa lampau. Bahkan seorang penerima beasiswa
kali ini mendapatkan sendiri informasi dari hasil akses di internet oleh
dirinya sendiri yang berstatus masih pelajar sekolah dasar. Seteleh mengetahui
ada kesempatan mengajukan beasiswa, barulah konsultasi dengan orangtuanya yang
kemudian melengkapi persyaratan dan mengajukan kepada Pandan College. Lain
jaman dulu yang belum ada internet, sulit bagi para calon pelajar mencari
beasiswa. Biasanya baru menemukan informasi setelah membaca iklan pengumuman
Beasiswa di berbagai media massa, atau melihat di papan pengumuman sekolahnya.
Kemajuan teknologi yang pesat dewasa ini memang terasa mengubah segala
kebiasaan pelajar muda di mana pun berada. Belum lagi dengan makanan yang jauh
bergizi saat ini sehingga membuat anak-anak kita semua jauh lebih pintar rasanya,
ketimbang anak-anak kecil jaman dulu yang penuh keterbatasan dalam berbagai
hal," tambahnya lagi. Pengaruh media
massa sangat besar bagi perkembangan jiwa dan pengetahuan generasi muda
sekarang ini. Rata-rata semua anak mengetahui negara Jepang melalui televisi
dan buku komik. Misalnya film Naruto di televisi serta buku komiknya atau film
seri Doraemon dan sebagainya. "Dari
media massa televisi dan buku inilih banyak pengaruh dan informasi yang
diperoleh mereka dalam pengenalan ke negeri Sakura. aMeskipun demikian Pandan
College sama sekali tidak mendasari penilaian bagi penerima beasiswa harus
mengetahui atau mengenal Jepang. Ada penerima yang mengaku terus terang tak
tahu mengenai Jepang meskipun pernah mendengar nama negara Jepang. Penilaian
kami murni kepada prestasi belajar mereka di sekolah yang dibuktikan dengan
nilai rapor selama satu atau beberapa tahun di sekolahnya." Impian para
penerima beasiswa ini beraneka ragam. Misalnya Salma Dhiya kelahiran Jakarta 18
Mei 1998 dengan tegas mengatakan akan menggunakan beasiswa yang diterima dari
Pandan College untuk membiayai sekolahnya. Lalu Naomi Riana Lumban Gaol
kelahiran Bekasi, 25 Januari 1999 mengungkapkan beasiswa yang diperolehnya juga
untuk membayar uang sekolahnya. Demikian pula Rayhan Rakha Asyraf, kelahiran
Surabaya 9 Oktober 1999, mengunagkapkan hal serupa untuk bayar uang sekolah.
Tetapi satu penerima lagi cukup menarik jawabannya. Menurut Fauzan Abimanyu
Putra Katara, kelahiran Jakarta 15 Desember 1998, dengan mengumpulkan uang
beasiswa nantinya berharap dapat memiliki komputer laptop sendiri. Cita-cita
keempat anak tersebut juga beraneka ragam. Misalnya Fauzan ingin menjadi
tentara angkatan darat. Lalu Rayhan ingin menjadi astronot luar angkasa. Naomi
ingin menjadi dokter agar dapat membantu banyak orang sakit, dan Salma yang
paling senang dengan matematika, IPA dan bahasa Indonesia, juga ingin menjadi
dokter atau menjadi guru. Beasiswa Pandan
College saat ini memang hanya terbatas bagi empat pelajar sekolah dasar di
Indonesia, masing-masing sebesar Rp.250.000,- per orang per bulan dan akan
diberikan selama satu tahun atau 12 bulan penuh tanpa obligasi atau kewajiban
apa pun bagi penerima beasiswa.
Dana terkumpul dari masyarakat Jepang dan diharapkan apabila semakin
banyak dana terkumpul tentu akan semakin banyak beasiswa dapat diberikan kepada
sebanyak mungkin pelajar sekolah dasar di Indonesia. Richard juga
berharap dengan beasiswa tersebut dapat meringankan beban sekolah keluarga si
penerima di samping juga mungkin kebanggaan serta semangat yang semakin besar
untuk belajar lebih giat lagi bagi si peneriama, guna mencapai cita-cita para
penerima beasiswa itu sendiri. Selain
pemberian beasiswa, Pandan College juga memberikan tiket pergi pulang gratis
bagi siswanya, di samping berbagai fasilitas lain yang ada di sekolah tersebut
seperti peminjaman buku gratis, peminjaman CD-ROM musik Jepang gratis,
fasilitas perpustakaan buku Jepang gratis, fasilitas internet gratis dan
sebagainya di sekolah yang berada di Jl. Cok Agung Tresna No.15 Renon Denpasar
itu. Beasiswa
belajar gratis juga diberikan kepada siswa yang berprestasi nasional dan
internasional seperti beberapa pelajar SMAN 5 dan SMAN7 di Bali yang kini belajar
di Pandan College secara cuma-cuma, "Hanya pelajar yang berprestasi sangat
baik dapat belajar gratis di sekolah kami," tekan Richard lebih lanjut.
Sekolah ini juga membuka diri bagi kemungkinan franchise pembukaan berbagai
cabang sekolah di berbagai tempat di Indonesia.
|