Indeks Kepercayaan Filatelis Indonesia
Indonesia Philatelists Credibility Index
(IKFI)

Pengantar

Menarik sekali!

Kalau saya di dunia ekonomi mengenai Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) atau consumer price index (CPI), maka mulai sekarang coba kita rancang IKFI.

Inilah tugas Perkumpulan Filatelis Indonesia untuk mem-balance Pedagang Prangko, sehingga dunia perfilatelian, terutama market bisa berimbang tak pincang sebelah. Ini TUJUAN pembentukan IKFI.

Benarkah demikian? Harus dianalisa bersama.

Perlu pembentukan tim IKFI yang terdiri dari berbagai dua pihak yaitu

Filatelis Murni dan Pedagang Filateli atau pun yang campur gado-gado, ya filatelis juga ya kadang-kadang jadi pedagang juga. ATAU, tim itu hanya filatelis murni?

Benar, pertama harus dirumuskan TUJUAN nya dulu.

Ada tujuan pembentukan Tim Pengkaji IKFI ?

Dari sana bisa kelihatan semakin jelas siapa yang sah duduk sebagai anggota Tim IKFI.

Kalau tujuan seperti disebutkan di atas, berarti Tim IKFI haruslah para filatelis murni. Bisa demikian?

Why not?

Kita kembali ke dunia ekonomi dengan CPI yang ada selama ini hanya dibentuk oleh para analis, peneliti yang bukan praktisi di lapangan. Mereka menganalisa data pasar yang ada, lalu membentuk CPI. Artinya apa, CPI untuk memberikan gambaran secara umum kepada masyarakat bahwa pasar saat ini ber-keadaan demikian ini itu. Berarti, CPI hanya sebuah cerminan pasar sebenarnya dan dari sana dianalisa akan menjadi bagaimana oleh para analis berdasarkan CPI yang ada.

Analisa itulah yang bisa menggiring masyarakat pula, SUBYEKTIF. Kalau analis mau membuat perekonomian buruk, maka dia bisa membuat hasil analisa begini begitu sehingga masyarakat menjadi psimis dan perekonomi menjadi suram.

Tetapi sampai dengan data CPI yang ada berdasarkan data pasar, hal itu hanya petunjuk saja, cerminan keadaan sebenarnya. Menjadi penting, bagaimana memasukan data tersebut. Inilah faktor SUBYEKTIFnya. Kalau ngawur masukan datanya, CPI menjadi ngawur pula.

Nah, dunia kita kembali ke perfilatelian, apakah tim IKFI bisa memasukan data pasar dengan baik dan obyektif? Kalau ada data laporan dari penjualan pos atas beberapa atau berbagai benda filateli, hal itu bisa saja menjadi obyektif. Lalu bagaimana data yang ada di pasar? Siapa dan bagaimana memonitornya? Tentu Tim IKFI harus turun ke lapangan, mencatat harga jual prangko ini itu di toko para pedagang (tim CPI mencatat antara lain harga cabe, harga beras, dll). Mungkinkan? Mungkin !

Jadi artinya kita para filatelis murni yang senior bisa melakukan hal itu kalau mau sukarela melakukan dan berniat kuat untuk menciptakan balance (kestabilan) pasar, yang pada akhirnya dapat melindungi para filatelis muda yang tak mengerti akan benda filateli.

Ingat! Hal ini bukan berarti IKFI ingin menentang pedagang, menentang harga pasar, melawan kewajaran market price yang ada. Sama sekali bukan itu dan kalau itu tujuannya, jelas salah kaprah gak benar.

Tujuan akhir IKFI adalah untuk mendidik (pendidikan filateli) serta melindungi pencinta filateli khususnya kalangan muda yang masih belum tahu apa-apa akan harga benda filateli. Jangan sampai kejeblos beli kemahalan sekali sebuah benda filateli, karena ketidaktahuannya.

Sekaligus juga bagi kit auntuk mengetahui dan mendeteksi sampai sejauh mana keadaan perfilatelian Indonesia saat ini. Apakah semakin baik, semakin meningkat semakin cerah, atahu sebaliknya, semakin muram, semakin tak ada lagi yang mau mengumpulkan prangko dan sebagainya.

Menarik bukan untuk didiskusikan?

Silakan!

Richard Susilo

Source: http://groups.yahoo.com/group/LelangPrangko/message/3325
Catatan: Muncul ide IKFI ini setelah membaca artikel Bapak (9bhakti@xl.blackberry.com) tertanggal Fri Mar 19, 2010 6:05 am

Tanggapan 23 Maret 2010 dari: 9bhakti@xl.blackberry.com

5. Terakhir, umpan lambung "Indeks Kepercayaan Filatelis Indonesia (IKFI)" yang sebenarnya memang tidak dan belum ada, langsung disambar Bpk RICHARD SUSILO... Maksudnya tidak lain, yaitu: filateli sebagai hobi, memang mempunyai fungsi turunan sebagai investasi (untuk melengkapi hobi koleksi para filatelis). Namun, spekulator, investor dan kolekdol kita harus mengandalkan "philatelic knowledge" yang dapat dipelajari, dan "investment management" (dengan parameter utama IKFI tsb bilamana ada!), bukan mengandalkan "rumour" atau "telinga" saja! Hati-hati - mawas diri - selalu waspada! Beli 1 (satu) atau seminimal mungkin, akan lebih menguntungkan bagi filateli Indonesia ke depan!

....to be continue.....



H O M E

Copyright©RichardSusilo19032010 - Updated March 24, 2010

.