Prangko Prisma Tingkatkan Pendapatan Pos Indonesia

Harian Pikiran Rakyat, Rabu, 14 Januari 2004

Lebih Tinggi Dibandingkan Tahun 2003
Pendapatan PT Pos Ditargetkan Rp 1,5 Triliun

BANDUNG, (PR).- PT Pos Indonesia pada tahun 2004 ini menetapkan target pendapatan (omzet) Rp 1,5 triliun dengan target laba Rp 24 miliar. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan target omzet 2003 yang Rp 1,36 triliun dengan target laba Rp 20 miliar. "Peningkatan targetnya memang tak terlalu besar karena saat ini kita sedang melakukan program transformasi bisnis," ujar Manajer Komunikasi Korporat PT Pos Indonesia Arief Setyanto saat ditemui "PR", Selasa (13/1) di Kantor Humaspos Jln. R.E. Martadinata Bandung.

Dijelaskan, sejak awal tahun 2002 PT Pos mulai melakukan program transformasi bisnis, yaitu pembenahan menyeluruh, mulai dari proses pencarian jumlah ideal SDM hingga ke reposisi berbagai bisnis PT Pos. Hal itu dilakukan agar mereka bisa tetap bertahan dalam persaingan yang semakin ketat di lingkungan bisnis perposan.

Menurutnya, proses transformasi bisnis tersebut membutuhkan waktu beberapa tahun. Sampai saat ini penerapannya masih belum mencapai semua tingkatan di unit-unit kerja PT Pos. Akibatnya, kinerja PT Pos dipastikan tidak akan optimal sehingga angka-angka targetnya juga tidak terlalu besar. "Tahun 2004 ini diharapkan penerapan tranformasi bisnis ini beres sehingga pada tahun 2005 nanti target omzetnya juga kita pasang juga menjadi Rp 2,1 triliun karena nanti PT Pos sudah bisa bekerja sepenuhnya," katanya.

Menyinggung pencapaian target 2003, Arief mengatakan belum bisa mengemukakan angka pasti karena masih dalam penghitungan. Namun, dari sebagian data yang sudah diterimanya, dia merasa optimistis target 2003 Rp 1,36 triliun akan bisa terpenuhi. Pasalnya, beberapa unit bisnis menunjukkan peningkatan pendapatan yang cukup signifikan.

Di antaranya pengiriman kartu ucapan Lebaran yang selama peak season 28 hari (H-14 dan H+14) mengalami kenaikan cukup besar. Produksinya naik 49%, dari 21 juta pucuk pada periode yang sama tahun 2002, menjadi 31 juta pucuk di tahun 2003. Begitu pun dari sisi pendapatannya meningkat 29%, dari Rp 30 miliar menjadi Rp 39 miliar.

Selain itu, dari bisnis filateli, PT Pos juga mendapat peningkatan pendapatan yang cukup signifikan. Terutama dari penjualan prangko prisma yang di tahun 2002 hanya menghasilkan Rp 26 juta, pada tahun 2003 menjadi Rp 1,2 miliar. "Untuk prangko prisma ini, kita memang menambah investasinya. Semula hanya 7 mesin printer, di tahun 2003 ditambah 15 mesin lagi. Jadi, jumlahnya ada 22 mesin. Hal itu kita lakukan karena memang permintaan prangko prisma ini terus meningkat," katanya.

Ditambahkan, adanya pemasangan gambar yang diinginkan konsumen (digandengkan dengan prangko resmi - red.), rupanya membuat prangko prisma menarik bagi semua kalangan. Malah, menurut Arief, beberapa pejabat pun pernah membuat prangko prisma, di antaranya Menneg BUMN, Gubernur Jatim, dan Wali Kota Surabaya.

"Dengan semua perkembangan ini, prangko prisma yang sebelumnya tidak dikenai target khusus, pada tahun 2004 ini ditargetkan menghasilkan pendapatan Rp 7 miliar. Sementara itu, untuk bisnis filateli secara keseluruhan ditargetkan Rp 29,7 miliar, lebih besar dari target 2003 yang Rp 18 miliar," katanya. (B.40)***

HOME PRISMA