Sejarah KKPI
Komunitas Kolektor Prangko Indonesia ini atau Indonesia Stamps Collectors Community (ISCC) ini berasal mula dari aktivitas Richard Susilo membuat Facebook di awal tahun 2010. Sebelumnya adalah milis FILATELIS yang dibentuk tanggal 27 Agustus 1998, milis pertama bagi kolektor prangko Indonesia di mana pun berada. Lalu STAMPTRADE dibuat tanggal 30 Agustus 1998. Jumlah anggota lebih dari 1200 orang saat ini. Khusus milis STAMPTRADE adalah milis kolektor prangko dunia di mana 90% anggota adalah non Indonesia dan sisanya orang Indonesia, sehingga komunikasi semua dalam bahasa Inggris.
Di milis STAMPTRADE inilah sebenarnya diharapkan bagi kolektor Indonesia yang mau menjual benda filatelinya dapat berinteraksi penuh dengan para filatelis asing. Tentu dengan catatan, "Harus Hati-Hati" karena perdagangan di mana pun sama, ada yang baik ada yang curang. Namun untuk kejahatan atau kecurangan yang terjadi dapat dicurahkan dan dicatat pada List of Good Stamps Traders Daftar Pedagang Prangko Baik yang dibuat sejak 2005. Melihat daftar tersebut semua orang akan mengetahui, mana pedagang yang baik mana pedagang yang "nakal".
Pada awal tahun 2010 penggunaan Facebook memang tampak BOOM di Indonesia. Banyak anak muda menggunakan Facebook dan Richard Susilo meluncurkan Jaringan Sosial Situs maya, meminjam Facebook, untuk mengumpulkan dan menggerakkan kembali para filatelis di Indonesia. kini members menjadi 1480 orang dan pada akhir tahun 202 diperkirakan lebih dari 1500 orang. Facebook ini berawal bernama kata kunci yang umum di bidang filateli agar mudah dicari semua orang "Stamps Indonesia Prangko Filatelis Kolektor". Lalu pada tanggal 4 Mei 2012 diubah dengan nama Indonesia Stamps Collectors Community (ISCC) atau Komunitas Kolektor Prangko Indonesia (KKPI) dan kini per 9 September 2012 sekitar 100 posting per hari dilakukan para members.
Lalu sejak Maret 2012 melihat perkembangan pesat Facebook tersebut dan rencana penyelenggaraan Japan Education Fair in Indonesia (JEFI) tanggal 1 September 2012, Richard Susilo melihat adanya momentum bagus mengumpulkan para filatelis pada tanggal 1 September 2012, tidak sekedar berkumpul, tetapi juga membentuk satu Perkumpulan Filatelis yang dapat menjadi tempat bagi pembibitan para filatelis. Bukan hanya semakin baik ilmu filatelinya dengan bersatu, tetapi juga filatelis dapat semakin lincah, sehat, segar berfilateli dan berorganisasi yang semakin baik seiiring dengan hobinya, tanpa perlu terkait soal politik (atau terpolitisasi) atau tanpa terkait hal lain seperti SARA dan hal-hal yang tidak relevan dengan sebuah hobi.
Sejak saat itulah maka Richard Susilo, yang mantan Sekjen Perkumpulan Filatelis Indonesia (pengurus Perkumpulan Filatelis Indonesia sejak 1973-1990), mulai mengumpulkan teman-teman filatelisnya dari Sabang sampai Merauke.
Upaya membentuk KKPI bersambut dengan sangat baik oleh para pendiri yang memang bukan orang baru di perfilatelian seperti Eko Prasetyo, Hery Mulya Negara, Gede Ngurah Hadinata, dan mantan Ketua Umum Pengurus Besar PFI, pak Nelwan yang kita cintai bersama.
Richard Susilo juga mengontak Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim MS, memintanya sebagai Ketua Dewan Pembina KKPI. Namun setelah diskusi dengan Biro Hukum dan Sekretariat Negara Republik Indonesia, ternyata ada peraturan yang tak memungkinkan Wakil Menteri sebagai Pengurus sebuah organisasi kemasyarakatan. Akhirnya pada tanggal 1 September 2012 hanya dapat sebagai Saksi Utama dan paling penting dalam tonggak mendirikan KKPI ini. Surat ditandatangani bersama oleh Lima Pendiri plus Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai SAKSI ikut menandatangani Pendirian KKPI.
Seiring Pendirian KKPI juga dilakukan Pameran Prangko Koleksi Jepang dan Pendudukan Jepang dengan tiga orang peserta (4 koleksi) yaitu milik Prof.Dr.dr.RHH. Nelwan, DTMH, Mauritania Wibawanto, dan Santoso Soesantio.
Selain sampul Pameran tentu tidak ketinggalan beserta Cap Pameran yang pertama kali digunakan oleh Bapak Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Lihat GAMBAR di sini!. Sesuai pengecapan pertama Sampul Pameran jam 10.40 di Ruang Mitra Lantai 4 Hotel Sari Pan Pacific, dilakukan pertemuan para filatelis di Ruang Mitra juga jam 15.00. Demikian pula kegiatan lelang prangko oleh Richard Susilo dan Eko Prasetyo. Tak ketinggalan bagi-bagi prangko bekas gratis oleh Richard Susilo untuk Klub-Klub Filateli dan para peserta yang datang pagi di tempat pameran. Akhirnya acara ditutup jam 18.00 dengan berfoto bersama. GAMBAR di sini!.
Keterangan Foto Bersama berdiri dari kiri ke kanan sebagai berikut: Arachmad Ak, Vita Prijambada (Vita Pendekar Kelana), Paulista Francisco Michael (Phila Phila Telia), Wawa (Nurtaqwa Setiadin), Martin Sukoco, Pak Rasjid Siagian, Hary Rismawan (Xtraordinary Mataharry), Ginanjar Rahayu, Pak Lazarus, Juned (L.Djaja Djunaedi), Lukman Hakim, Anna Doreba Parsaulian Tambunan, Henriko Mei Erikson Simatupang, Mario Hendracia, Dhimas Ka Dhe Pe, Arianto Januar, anaknya bu Riana Yani (Puspita Ayu Anita), Winahyo Setyowibowo, Didik Yandiawan. Kemudian, Duduk dari kiri ke kanan: Eko Prasetyo, GN Surya Hadinata, Christie Damayanti, Richard Susilo, Hery Mulya Negara, Riana Yani, pak Jusak, Rudy H Chen. Sebenarnya hadir jauh lebih banyak lagi members banyak di antaranya telah meninggalkan ruangan karena hari Sabtu adalah hari keluarga, ada kepentingan lain bersama keluarga masing-masing. Next time kita berjumpa lagi bersama-sama! Inilah kisah singkat berdirinya KKPI dan kiranya dapat menjadi tonggak semangat bangkitnya kembali perfilatelian di Indonesia.
Tokyo, 9 September 2012